Jumat, 28 Maret 2008

Peran politik pemuda

Aroma pertarungan politik dakalangan pemuda sudah sejak lama berkumandang, baik dalam maupun dari luar negeri, dan ini selalu saja menjadi sebuah fenomena tersendiri dalam perjalanan ilmu perpolitikan di negara kita Indonesia khususnya.
Aura pemilu 2009 kini mulai terasa, semua parati-partai baik besar ataupun yang masih kemarin sore, mulai menyiapkan diri untuk menghadapi pertarungan akbar yang di helat di negara kita ini. tak ayal partai-partai kecil sudah melakukan sosialisasi di hadapan masyarakat umum, mulai dari melakukan deklarasi partai secara besar-besaran sampai pada melakukan aksi dadakan di jalan, hanya sekedar supaya masyarakat tahu bahwa partai itu ada dan telah lahir.
partai-partai besar dan yang sudah lama pun tidak mau ketinggalan, ramai-ramai melakukan aksi untuk merangkul kembali kantong-kantong suara-suara mereka pada pemilu lalu. namun fonomena yang menarik kit alirik adalah para kontestan yang baru akan ikut mencoba keberuntungan pada pemilu 2009, kehadiran mereka sedikit menarik perhatian publik, yakni partai ini adalah dulunya peserta atau kontestan pemilu 2004 lalu, namun tidak lulus dari standar jumlah suara untuk mengikuti pemilu 2009 nanti, dan yang brubah pada diri mereka adalah nama dan logo mereka saja, atau hanya menambahkan nama kecil di depan atau di belakang nama induk partai merka yang dulu. dan adapula yang menarik dari partai baru ini adalah pecahan dari partai besar yang memisahkan diri dari senior mereka yang dahulu, dengan mengatas namakan sebuah kelompok dari tubuh partai mereka, misalkan mengatas namakan barisan mudanya, atau barisan pembaruan mereka. namaun tidak terasa sikap pembaharuan mereka karena mereka masih dihuni oleh orang-orang yang dahulunya juga berada di tubuh partai induknya. yang menarik untuk di pertanyakan adalah, mengapa harus memisahkan diri?, apakah ada ketidak puasan dari parati induk?, setelah di telusuri ada banyak opini yang muncul, yakni adanya ketidak adilan dalam tubuh partai induk yakni ketidak meretaan atau kuran dilibatkannya mereka dalam pengambilan keputusan, atau ada pula yang mengatakan bahwa bila mereka bertahan di partai itu mereka susah untuk menjadi anggota dewan karena, merekan harus antri dengan para kader-kader tua yang masih banyak mengantri. atau mereka juga kurang mendapatkan hasil yang memuaskan dalam hal finansial, makanya untuk memuaskan keinginan mereka, lebih baik memilih keluar dan bergabung untuk mendirikan partai baru agar mereka bisa memuaskan keinginan mereka. inilah demokrasi dinegara kita yang terkesan sedikit kebablasan, namun kembali kita terpancing untuk bertanya untuk kedua kalinya, Mengapa harus memisahkan diri?. untuk menjadi seorang kader partai yang baik adalah dengan cara menghargai dan menghormati segala keputusan partai walaupun keputusan itu diluar atau bertentangan dengan keinginan kita. kader partai yagn baik adalah memenuhi segala apapun yagn diinginkan oleh partai, bukan karena tidak mendapatkan atau sesuai dengan keinginan lalu kemudian menarik diri dari partai itu demi memenuhi kebutuhan pribadi tapi berkedok demi kesejahteraan rakyat, orang-orang yang brkarakter seperti itulah yang bisa membuat hancur negara kita dan merupakan racun bagi demokrasi negara kita. kader partai yang mendirikan partai seprti ini lebih tepat bila mereka brgabung dengan "Asosiasi Partai Sakit Hati Indonesia".
cobalah kita belajar kepada partai-partai yang menerapkan system kaderisasi yang baik, banyak partai yang menjadikan kader muda mereka sebagai tulang punggung partai, tidak malah hanya dijadikan sebagai alat untuk pajangan saja. paratai kader yang mnjadikan pemuda sebagai nahkoda pada partainya akan lebih brjalan baik namun bukan berarti para pemuda itu sewenang-wenang dengan jabatannya dan melupakan para senior mereka, tetapi kedua belah pihak ini saling terkait dan saling mendorong, karena kedua unsur ini adalah ibarat dua hal yang saling membutuhkan, orang tua sebagai pengayom dan menjadi guru bagi yang muda, kemudian kekuatan dan semangat kaum muda menjadi pendobrak untuk meningkatnya kinerja partai. karena semangat dan kkuatan kaum muda, adalah snjata yang jarang dimiliki oleh orang-orang tua. makanya mari kita menyatukan diri, kader tua ataupun yang muda adalah merupakan dua unsuk kekuatan yang saling terikat. RAPATKAN BARISANMU SOBAT.....

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda